Beranda | Artikel
Derajat Hadits Membaca Surat Al-Waqiah, Al-Mulk Dan Al-Kahfi
Selasa, 6 September 2016

DERAJAT HADITS MEMBACA SURAT AL-WAQI’AH, AL-MULK DAN AL-KAHFI

Pertanyaan.
Saya mau bertanya. Selama ini hampir setiap malam saya mengamalkan atau membaca surat al-Wâqi’ah dan surat al-Mulk dan pada hari jum’at saya membaca surat al-Kahfi. Pertanyaan saya, apakah saya selama ini mengamalkan hadits palsu atau hadits apa?

Dan setiap malam saya selalu memabaca ayat-ayat al-Qur’an. Kalau sudah khatam dan selesai 30 juz, saya kembali lagi dari ayat pertama dan terus ayat-ayat selanjutnya sampai selesai. Itulah yang saya amalkan selama ini.

Saya berharap mudah-mudahan dengan pertanyaan ini tidak menimbulkan riya’, ujub, sum’ah dan berbagai penyakit hati lainnya.

Demikian, atas jawaban para ustadz, saya mengucapkan jazakallah khairan.

Jawaban.
Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan kepada bapak semangat untuk terus membaca al-Qur’an. Semoga ibadah baca al-Qur’an yang bapak lakukan selama ini diterima oleh Allah Azza wa Jalla . Mengenai bacaan surat-surat tertentu pada waktu-waktu tertentu yang bapak tanyakan, maka katakana bahwa memang ada riwayat tentang keutamaan membaca surat al-Wâqi’ah setiap malam dalam beberapa hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Di antaranya:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

Barangsiapa membaca surat al-Wâqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya

Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Hârits bin Abu Usâmah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dan dihukumi lemah oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Âhadits Dha’îfah, 286 dan Dha’îf al-Jâmi’, 5773. Beliau sampaikan bahwa imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hâtim ar-Râzi, imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan selainnya melemahkan hadits ini. Demikian juga hadits yang berbunyi:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا، وَمَنْ قَرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ {لاَ أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ} لَقِيَ اللهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ فِي صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ

Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya. Dan barangsiapa setiap malam membaca Surat al-Qiyâmah maka dia akan berjumpa dengan Allâh pada hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di malam purnama.

Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami dari jalan Ahmad bin Umar al-Yamami dengan sanadnya sampai Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma. Hadits ini disebutkan juga oleh Imam as-Suyuthi dalam Dzailul Âhâdîts al-Maudhû’ah, no. 177. Imam Ahmad berkata,” Ahmad al-Yamami adalah rawi yang kadzdzab (yang suka berdusta). Para ulama menghukuminya sebagai hadits palsu. [lihat Silsilah Âhâdîts adh-Dha’îfah, no. 290].

Berdasarkan ini, maka tidak disyariatkan mengamalkan hadits-hadits di atas.

Sedangkan keutamaan surat al-Mulk, telah ada riwayat yang hasan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabârakalladzii biyadihil mulku… (surat al-Mulk)” [HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Mâjah no. 3786, dan Ahmad 2/299 dinilai hasan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ (no. 2091). Sedangkan Ibnu Taimiyah rahimahullah (lihat Majmû’ al-Fatâwâ (22/277)) dan Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani dalam Nailul Authâr (2/227) mengatakan bahwa hadits tersebut shahih].

Namun mengenai keutamaan membacanya setiap malam atau sebelum tidur, riwayatnya lemah. Oleh karena itu, para Ulama menjelaskan bahwa keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya.

Berikut adalah keterangan dari para Ulama yang Duduk di al-Lajnah ad-Dâimah (Komisi Fatwa Saudi Arabia)

Pertanyaan: Apakah surat al-Mulk (Tabârakalladzi bi yadihil mulk …) jika dibaca setiap malam akan memberi syafa’at ketika mati bagi orang yang membacanya?

Jawaban: Hadits yang membicarakan hal tersebut dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya dengan teks:

Telah menceritakan pada kami ‘Amr bin Marzûq, telah menceritakan pada kami Syu’bah, telah menceritakan pada kami Qatâdah, dari ‘Abbas al-Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Sesungguhnya ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabârakalladzî biyadihil mulku… (surat al-Mulk)

Al-Mundziri rahimahullah dalam Mukhtasharnya mengatakan bahwa hadits tersebut dikeluarkan oleh an-Nasai dan Ibnu Mâjah. At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan bahwa hadits tersebut hasan, akan tetapi, dalam sanadnya terdapat perawi yang dha’îf.

Oleh karena itu, diharapkan bagi siapa yang mengimani isi surat ini, menghapalkannya, mengharap wajah Allâh Azza wa Jalla dengan menarik pelajaran berharga di dalamnya serta mengamalkan hukum yang ada di dalamnya, semoga mendapatkan syafa’at karena membacanya.

Wa billâhit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Fatawa al-Lajnah ad-Dâimah lil Buhuts al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan keenam dari fatwa no. 9604, 4/334-335. Yang menandatangani fatwa ini : Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdurrazaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota

Sedangkan keutamaan membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at memang ada dasarnya dalam hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya adalah hadits dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu anhu berkata,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

 Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya antara dia dan ke Bailul Atiq (Mekkah).” [HR. Ad-Dârimi, no. 3407. Hadits ini dishahihkan oleh al-Albâni dalam Shahîh al-Jâmi, no. 6471] dan juga hadits yang berbunyi:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jum’at. [HR. Hâkim, 2/399. Baihaqi, 3/29. Hadits ini dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam ‘Takhrîj al-Adzkâr‘, hadits hasan. Hadits ini merupakan riwayat terkuat tentang bacaan surat al-Kahfi. Silahkan lihat Faidhul Qadîr, 6/198. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîh al-Jâmi, no. 6470 dan Shahîh at-Targhîb, no. 738]

Al-Munîwi rahimahullah menambahkan juga, “Dianjurkan membacanya pada hari Jum’at begitu juga pada malamnya sebagaimana ditegaskan oleh Syâfi’i rahimahullah” [Faidul Qadîr, 6/198]

Kemudian terakhir yaitu mengenai aktifitas saudara membaca al-Qur`an sejak awal hingga akhir lalu diulang lagi dari awal hingga akhir adalah perkara baik.

Semoga Allâh memberkati usia kita dengan memperbanyak membaca al-Qur`an, menghafal, mempelajari dan mengamalkannya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XVIII/1436H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196. Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/5670-derajat-hadits-membaca-surat-al-waqiah-al-mulk-dan-al-kahfi.html